SUARA SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menerima laporan BMKG bahwa pada pertengahan Juni 2022 diprakirakan akan terjadi gelombang tinggi.
Waktu yang tinggal dua minggu ini digunakan Ganjar Pranowo untuk berkoordinasi dengan lembaga terkait untuk mengantisipasi gelombang tinggi.
Selain gelombang tinggi BMKG juga melaporkan potensi adanya siklon dari Australia yang bisa menambah naiknya permukaan air.
"Dari BMKG di tengah bulan ini ada potensi terjadinya gelombang tinggi juga," ujarnya, Kamis (2/6/2022).
Adapun langkah yang dilakukan Ganjar Pranowo adalah mengingatkan kepala daerah yang wilayahnya rawan terjadi rob, terutama pesisir utara Jawa Tengah.
Kabupaten atau kota berpotensi rob, seperti Kota Semarang, Kota Pekalongan, Kabupaten Batang dan Demak dimintanya menyampaikan bantuan yang diperlukan.
Ganjar meminta seluruh pihak menyisir area yang berpotensi jebol jika terjadi rob. Inventarisasi tersebut harus segera dilakukan agar titik-titik itu bisa segera diperkuat.
Sedangkan untuk tanggul0tanggul yang jebol sementara ditambal dengan bambu dan sandbag, dalam dua pekan ini dikebut pengerjaannya.
Penanganan diganti dengan materia geobox yang disebut lebih kuat.
"Nah pekerjaan-pekerjaan inilah yang dalam beberapa hari ini akan menjadi perhatian kita. Sambil semua disiplin pada bidang masing-masing agar dalam dua minggu ini pekerjaan bisa selesai," ujarnya.
Secara keseluruhan, Ganjar mengatakan bencana rob yang terjadi pada minggu lalu disebabkan faktor cuaca.
Ketinggian air laut yang naik hingga 1,5 sampai 2 meter juga menyebabkan tanggul jebol.
Berkaca dari pengalaman kemarin, Ganjar meminta seluruh pihak bekerja cepat dan segera melaporkan kepadanya.
"Saya minta besok sudah ada laporan pompa-pompa mana yang mati. Laporkan kepada kami agar kami bisa segera menghidupkan lagi atau barangkali mencari substitusi atau pengganti agar kemudian kalau terjadi seperti itu kita bisa menyedot air ke laut jauh lebih cepat," tandasnya.