Simak Disini Cara Melihat dan Mengetahui Lokasi Hujan Meteor Bulan Juli Dengan Kasat Mata Sesuai Anjuran BRIN

Mengutip dari laman www.brin.go.id silahkan simak disini lengkap berikut ini lokasi dan cara melihat hujan meteor tanggal yang akan terjadi pada tanggal 29-31 Juli 2022 mendatang.

Kusuma S
Selasa, 26 Juli 2022 | 12:07 WIB
Simak Disini Cara Melihat dan Mengetahui Lokasi Hujan Meteor Bulan Juli Dengan Kasat Mata Sesuai Anjuran BRIN
Hujan-meteor- BRIN yang akan terjadi di akhir bulan Juni 2022. (BRIN)

SUARA SEMARANG - Hujan meteor merupakan salah satu fenomena alam yang wajib dinantikan, bagaimana cara melihat dan mencari lokasi tepat hujan meteor bulan Juli nanti?

Mengutip dari  laman www.brin.go.id silahkan simak lengkap berikut ini lokasi dan cara melihat hujan meteor tanggal yang akan terjadi pada tanggal 29-31 Juli 2022 mendatang. 

Dimana hujan meteor silih berganti meluncur di bagian tertentu langit dan biasa disebut hujan meteor, hal  merupakan fenomena astronomi tahunan. Berikut lokasi dan cara melihat hujan meteor tanggal 29- 31 Juli 2022 bisa Anda simak dalam artikel ini.

Peneliti Utama Bidang Astronomi dan Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin menjelaskan ada 2 fenomena hujan meteor akhir juli ini . Berikut lokasi yang pas dan cara melihat hujan meteor tanggal 29 Juli mendatang. 

Baca Juga:Peringatan Dini BMKG: Potensi Terjadi Banjir Rob dan Gelombang Tinggi di Pesisir Selatan Jawa 26 hingga 27 Juli 2022

Kedua fenomena itu disebut hujan meteor Alpha-Capricornids dan Delta-Aquariids. Dan lokasi hujan meteor keduanya terjadi di langit selatan sehingga pas diamati dari Indonesia

Tanggal 29-30 Juli mendatang hujan meteor Delta-Aquariids bisa diamati sekitar pukul 23:00 WIB dan puncaknya pukul 02:00 WIB di ufuk timur.

“Hujan meteor Alpha-Capricornids ini bisa diamati pada 30 – 31 Juli 2022 mulai pukul 20.00 WIB di ufuk timur. Namun waktu terbaik adalah setelah lewat tengah malam di arah langit selatan. Diperkirakan ada sekitar 5 meteor per jam yang tampak melintas di langit. Hujan meteor ini berasal dari gugusan debu komet 169P/NEAT yang berpapasan dengan bumi,” jelasnya dikutip dari laman www.brin.go.id.

“Hujan meteor ini menampilkan belasan meteor per jam. Debu-debu komet 96P/Machholz diduga menjadi sumber hujan meteor ini,” terangnya dikutip dari laman www.brin.go.id.

Hujan meteor ini akan jelas dan menarik terlihat apabila kondisi langit yang cerah dalam artian kemarau dan tidak mendung. 

Baca Juga:Berikut Daftar Top Skor Sementara BRI Liga 1 dan Jadwal Laga Pekan Kedua Liga 1 Simak Disini Lengkap

Cara melihat hujan meteor ini pilihlah lokasi yang minim pencahayaan dan jangkauan penglihatan ke langit yang luas. Hindari berada di dekat pohon atau bangunan untuk meminimalisir sempitnya pandangan.

Pastikan pengamatan mengarah ke langit selatan. Dan hujan meteor ini bisa dilihat dengan mata telanjang tanpa bantuan alat, apabila kondisi langit yang cerah. Hal ini karena mata manusia sendiri mempunyai daya pengamatan yang luas. 

“Berbahayakah hujan meteor ini? Sama sekali tidak berbahaya. Debu-debu sisa komet habis terbakar pada ketinggian di atas 80 km,” pungkasnya dikutip dari laman www.brin.go.id.

Hujan meteor tanggal 19-31 Juli mendatang, merupakan fenomena astronomi yang tidak boleh dilewatkan, terlebih bisa dilihat dengan kasat mata.

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak