Scroll untuk membaca artikel
Selasa, 08 November 2022 | 08:35 WIB

Kesaksian Sopir Ambulans: Bawa Jenazah Brigadir J, Diberi Sate hingga Menunggu sampai Subuh

Aldo Santoso P
Kesaksian Sopir Ambulans: Bawa Jenazah Brigadir J, Diberi Sate hingga Menunggu sampai Subuh
Ahmad Syahrul Ramadhan, sopir ambulans pembawa jenazah Brigadir J (Suara.com/M. Yasir)

SUARA SEMARANG - Sopir Ambulans yang membawa Brigadir J diberikan sate dan minum untuk menunggu sampai subuh.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh sopir Ambulans yang bernama Ahmad Syahrul Ramadhan yang didatangkan dalam lanjutan sidang pembunuhan Brigadir J.

Secara runtut, sopir Ambulans tersebut menceritakan bagaimana dia membawa Brigadir J dari rumah dinas Ferdy Sambo hingga Rumah Sakit Polri.

Saat pertama tiba di rumah dinas Ferdy Sambo, sempat bertanya tentang siapa yang sakit namun langsung dibalas dengan perintah untuk mengikuti saja.

Baca Juga:Dijamin Aktif! Kode Redeem Genshin Impact 8 November 2022

"Saya bilang 'yang sakit yang mana pak?’. Katanya ikutin aja," ujar Syahrul di PN Jaksel, Senin (7/11/2022) ketika memberikan kesaksian.

Setelah mengikuti arahan, Syahrul kaget ada sosok jenazah di dekat tangga.

Syahrul kemudian diminta mengecek kondisi sosok yang tergeletak berlumuran darah dengan masker hitam yang masih terpasang, dan mengatakan bahwa Brigadir J sudah tidak bernyawa.

Yang membuat Syahrul heran adalah ketika membawa jenazah Brigadir J, dirinya diminta untuk tidak langsung ke kamar jenazah, tapi ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) terlebih dahulu.

"Pertama sampai itu gak langsung masuk forensik, Yang Mulia, ke kamar jenazah. Tidak (ke kamar jenazah, tapi) ke IGD. Dan saya bertanya sama yang temani saya ‘Pak, izin kok ke IGD dulu? Biasanya kalau saya langsung ke kamar jenazah, ke forensik.’ Dia bilang ‘wah saya gak tahu mas. Saya ikutin perintah aja, saya nggak ngerti’," ujar Syahrul.

Baca Juga:Alphonso Davies Cedera, Timnas Kanada Dihantui Petaka dalam Piala Dunia 2022 Qatar

Syahrul kemudian mendatangi IGD RS Polri dan bertemu dengan petugas di sana.

Petugas tersebut menanyakan berapa jumlah korbannya dan diminta untuk membawanya ke kamar jenazah.

Setelah tugasnya selesai, Syahrul kemudian berpamitan dengan petugas polisi yang bersamanya.

Namun Syahrul diminta untuk menunggu terlebih dahulu hingga menjelang Subuh.

"Saya bilang saya izin pamit sama anggota di RS. Terus bapak-bapak tersebut katanya ‘sebentar dulu ya mas tunggu dulu’. Saya tunggu tempat masjid di samping tembok sampai jam mau Subuh, Yang Mulia," ucapnya.

"Mau subuh saudara nunggu?” tanya hakim.

"Iya Yang Mulia. Pas saya mau ke depan, ‘sudah mas di sini aja’. Terus saya bilang ‘pak izin saya haus’. Sembari menunggu saya dibelikan air dan sate," jawab Syahrul.

"Kenapa saudara disuruh nunggu sampai subuh?" tanya hakim lagi.

"Enggak tahu," jawab Syahrul.

Kesaksian Syahrul di PN Jakarta Selatan kemarin membuat heboh media sosial.

Kebanyakan netizen di Twitter memuji ketenangan Syahrul dalam menceritakan apa yang dia lihat dari awal hingga akhir.

Beberapa netizen menilai keterangan sang sopir Ambulans tersebut dalam kasus pembunuhan Brigadir J sangat runtut, mudah dipahami dan masuk akal.

Berita Terkait

Tag

terpopuler

News

Terkini

Loading...
Load More
Ikuti Kami

Dapatkan informasi terkini dan terbaru yang dikirimkan langsung ke Inbox anda