SUARA SEMARANG - Wangi aroma tubuh para Putri Keraton Yogyakarta konon berasal dari kebiasaan mengonsumsi atau makan dari tanaman yang menghasilkan buah bernama kepel atau buharol.
Buah kepel atau buharol pun dikenal sebagai buah yang menjadi kegemaran para putri Keraton Yoyakarta. Banyak manfaat yang didapatkan dari buah yang berbentuk seperti sawo ini.
Tanaman pohon atau buah kepel buharol tergolong flora yang langka, sejak dulutanaman ini menjadi tanaman yang disukai oleh putri keraton, buahnya tergolong unik karena dapat menyulap sang putri menjadi wangi
Menurut kisahnya, kepel atau buharol buahnya mengharumkan bau keringat, sampai dipakai sebagai deodoran oleh para putri keraton Raja Mataram.
Raja-raja Kerton Yogyakarta sampai saat ini menyuruh menanam pohon itu di halaman istana, untuk diambil buahnya bagi para putri keraton.
Khasiatnya dengan memakan buah kepel yang sudah masak, para putri Keraton Yogyakarta akan berbau bunga viola dari keringatnya hingga napasnya harum.
Melansir Pustaka Setjen Pertanian, kepel atau burahol adalah nama pohon yang mempunyai nama ilmiah Stelechocarpus burahol. Tanaman ini mampu tumbuh setinggi 20 meter.
Tumbuhan penghasil buah yang menjadi kegemaran para putri keraton Jawa sejak jaman dulu ini kini termasuk salah satu tanaman langka di Indonesia.
Pohon Kepel yang dipercaya mempunyai nilai filosofi adhiluhung ini merupakan flora identitas provinsi Daerah Istimewa Jogyakarta.
Pohon Kepel di beberapa daerah di Indonesia dikenal juga sebagai buah dan pohon kecindul, cindul, simpol, burahol, dan turalak.
Dalam bahasa Inggris tumbuhan langka ini dikela sebagai Kepel Aple. Sedangkan dalam bahasa latin (ilmiah) disebut Stelechocarpus burahol.
Kepel juga digunakan sebagai obat herbal, dan dipercaya membuat keringat menjadi wangi serta napas harus.
Namun demikian, secara ilmiah faktanya buah kepel memiliki kandungan senyawa organik herbal mulai dari buah hingga akarnya. Kepel mengandung saponin, flavonoida, dan polifenol yang bermanfaat bagi tubuh.
Zat senyawa alami tersebut bermanfaat sebagai tanaman obat untuk membersihkaan darah, serta menguatkan liver, paru-paru serta ginjal.
Inilah yang membuat para putri Keraton Yogyakarta tampil segar awet muda mempesona.
Ganjar Pranowo Tanam Kepel
![Gubernur Jateng Ganjar Pranowo tanam pohon kepel buharol di UGM [Dok. Semarang.suara.com]](https://media.suara.com/suara-partners/semarang/thumbs/1200x675/2022/12/17/1-whatsapp-image-2022-12-17-at-092530.jpeg)
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menanam pohon kepel di area Food Park Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Sabtu (17/12/2022). Itu dilakukan dalam rangka peringatan Dies Natalis UGM ke-73 bertajuk "Merti Bumi Mbangun Nagari".
Selain Ganjar, penanaman berbagai pohon itu juga dihadiri oleh Rektor UGM Prof Ova Emilia dan para anggota Kagama se-Indonesia.
"Iya ini acara tahunan kita di Rakernas Kagama sekaligus peringatan ulang tahun UGM, biasanya kita satukan. Jadi, seminar sudah banyak, kegiatan banyak, aksi sosial banyak, hari ini teman-teman se-Indonesia kumpul di Yogyakarta para alumni UGM anggota Kagama menanam di sini," kata Ganjar.
Penanaman pohon di area kampus, lanjutnya, sudah sesuai komitmen Rektor UGM untuk menjadikan kampus terbesar di Indonesia itu kampus hijau.
"Tadi Bu Rektor menyampaikan terus mendorong UGM menjadi kampus yang lebih hijau lagi. Tanamannya banyak," paparnya.
Selain pohon kepel, ada juga pohon yang lain seperti podocarpus.
"Dan tentu kita senang aktivitas teman-teman bisa turut serta menanam. Juga banyak pohon-pohon yang mungkin orang tidak kenal sehingga beragam tanaman kelak dikenalkan dan tumbuh lagi," imbuhnya.
Bukan hanya tanam pohon, Ganjar juga berharap adanya kesadaran dalam mengelola sampah.
"Tapi tidak selesai di situ, dari UGM juga mendorong nanti tidak hanya penghijauan tapi juga bagaimana mengelola sampah dan mengubah perilaku agar kemudian mereka bersih," imbuhnya.