SUARA SEMARANG - Hari Ibu dijadikan sebuah momentum dalam menghormati sosok yang melahirkan kita semua di dunia. Namanya begitu mulia hingga disebut dalam ayat Al Quran.
Al Quran menempatkan ibu sebagai salah satu manusia yang ditinggikan derajatnya. Setidaknya ada enam ayat yang mengupas tentang sosok ibu.
Bahkan Rasulullah SAW menyebutkan orang yang wajib pertama dihormati oleh seorang anak adalah sosok ibu.
Ini mengapa juga di Indonesia dinobatkan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu sebagai cara untuk mengenang dan menjunjung tinggi sosok ibu.
Karena ibu merupakan sosok yang sangat istimewa, Rasulullah SAW bersabda dalam hadisnya, dari Mu’awiyah bin Haidah Al Qusyairi radhiallahu’ahu:
! : : : : : : :
Artinya: “Wahai Rasulullah, siapa yang paling berhak aku perlakukan dengan baik? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: ayahmu, lalu yang lebih dekat setelahnya dan setelahnya.” (HR. Al Bukhari dalam Adabul Mufrad, sanadnya hasan)
Berbakti kepada ibu merupakan salah satu amalan utama yang sangat ditekankan dalam islam.
Berikut beberapa ayat alquran tentang ibu yang menunjukkan betapa ibu adalah sosok wanita mulia.
Baca Juga:Lirik Slipping Through My Fingers ABBA, Bercerita Tentang Kesedihan Seorang Ibu
1. Surat Thaha Ayat 38-40
* *
Artinya : “(yaitu) ketika Kami mengilhamkan kepada ibumu sesuatu yang diilhamkan, (38) (yaitu), letakkanlah dia (Musa) di dalam peti, kemudian hanyutkanlah dia ke sungai (Nil), maka biarkanlah (arus) sungai itu membawanya ke tepi, dia akan diambil oleh (Fir‘aun) musuh-Ku dan musuhnya. Aku telah melimpahkan kasih saying kepadamu yang datang dari-Ku, dan agar engkau diasuh di bawah pengawasan-Ku. (39) (Yaitu) ketika saudara perempuanmu berjalan, lalu dia berkata (kepada keluarga Fir‘aun), ‘Bolehkah saya menunjukkan kepadamu orang yang akan mengasuhnya?’ Maka Kami mengembalikanmu kepada ibumu, agar senang hatinya dan tidak bersedih hati. Dan engkau pernah membunuh seseorang, lalu Kami selamatkan engkau dari kesulitan (yang besar), dan Kami telah mengujimu dengan beberapa cobaan (yang berat); lalu engkau tinggal beberapa tahun bersama penduduk Madyan, kemudian engkau, wahai Musa, datang menurut waktu yang ditetapkan.
2. Surat An-Nur Ayat 61
Artinya: “Tidak ada halangan bagi orang buta, bagi orang pincang, bagi orang sakit, dan tidak (pula) bagi dirimu, untuk makan (bersama-sama mereka) di rumahmu sendiri atau di rumah bapak-bapakmu, di rumah ibu-ibumu, di rumah saudara-saudaramu yang laki-laki, di rumah saudara-saudaramu yang perempuan, di rumah saudara-saudara bapakmu yang laki-laki, di rumah saudara-saudara bapakmu yang perempuan, di rumah saudara-saudara ibumu yang laki-laki, di rumah saudara-saudara ibumu yang perempuan, (di rumah) yang kamu miliki kuncinya atau (di rumah) kawan-kawanmu. Tidak ada halangan bagimu untuk makan bersama-sama mereka atau sendiri-sendiri. Apabila kamu memasuki rumah-rumah hendaklah kamu memberi salam (kepada penghuninya, yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, dengan salam yang penuh berkah dan baik dari sisi Allah. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat(-Nya) bagimu agar kamu mengerti.”
3. Surat Al-Qashas: 9-13
* * * *
Artinya: “Dan istri Fir‘aun berkata, “(Dia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan dia bermanfaat bagi kita atau kita ambil dia sebagai anak,” sedang mereka tidak menyadari. (9) Dan hati ibu Musa menjadi kosong. Sungguh, hampir saja dia menyatakannya (rahasia tentang Musa), seandainya tidak Kami teguhkan hatinya, agar dia termasuk orang-orang yang beriman (kepada janji Allah). (10) Dan dia (ibunya Musa) berkata kepada saudara perempuan Musa, “Ikutilah dia (Musa).” Maka kelihatan olehnya (Musa) dari jauh, sedang mereka tidak menyadarinya. (11) Dan Kami cegah dia (Musa) menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusuinya sebelum itu. Maka berkatalah dia (saudaranya Musa), “Maukah aku tunjukkan kepadamu, keluarga yang akan memeliharanya untukmu dan mereka dapat berlaku baik padanya?” (12) Maka Kami kembalikan dia (Musa) kepada ibunya, agar merasa senang hatinya dan tidak bersedih hati, dan agar dia mengetahui bahwa janji Allah adalah benar, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahuinya.”
4. Surat Luqman Ayat 14-15
*
Artinya:“Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan payah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada -Ku lah tempat kembalimu. (14) Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan -Ku dengan sesuatu yang engkau tidak memiliki pengetahuan tentang itu, maka janganlah engkau mematuhi keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya kepada-Ku lah tempat kembalimu, maka akan Aku beritahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
5. Surat Ahqaf Ayat 15
Artinya: “Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Masa mengandung sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan, sehingga apabila dia (anak itu) telah beranjak dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun dia berdoa, “Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridhai. Dan berilah aku kebaikan yang akan terus mengalir sampai kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau, dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim.”
6. Surat Ali Imran Ayat 35-36
*
Artinya: “(Ingatlah), ketika istri Imran berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku bernazar kepada-Mu, apa (janin) yang dalam kandunganku (kelak) menjadi hamba yang mengabdi (kepada-Mu), maka terimalah (nazar itu) dariku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (35) Maka pada saat melahirkan, dia berkata, “Ya Tuhanku, aku telah melahirkan anak perempuan.” Padahal Allah lebih tahu tentang apa yang dia lahirkan, dan laki-laki tidaklah sama dengan perempuan. ”Dan sesungguhnya aku memberinya nama Maryam, dan aku memohon perlindungan-Mu untuknya dan anak cucunya dari (gangguan) setan yang terkutuk.”
Demikian ayat Al Quran menyebut nama ibu yang begitu mulia dengan sosok yang kuat dari mengandung, melahirkan, mendidik, membesarkan dan mengasuh anak-anaknya agar menjadi hamba yang taat kepada Allah SWT.