SUARA SEMARANG - Berikut ini penjelasan 4 ustadz berpengaruh perihal hukum ucapkan selamat natal apakah boleh atau tidak. Baik itu ucapan di whatsapp atau secara langsung.
Polemik apakah boleh mengucapkan selamat natal atau tidak acap kali terjadi jelang tanggal 25 desember. Bagi kamu yang masih ragu-ragu, silakan simak penjelasan para ustadz ini.
Agar jelang tanggal 25 desember ini tidak salah langkah, apakah akan mengucapkan selamat natal atau lebih baik tak mengucapkannya.
Yang pertama adalah jawaban dari Ustadz Abdul Somad. Menurutnya, dengan mengucapkan selamat natal maka sudah mengakui 3 hal.
Baca Juga:Jadwal Siaran Langsung Dewa United vs Persebaya dan Persikabo vs Persib di Indosiar Hari Ini
Yakni mengakui isa anak tuhan, mengakui Isa lahir tanggal 25 Desember dan isa mati di palang salib.
"ketiga-tiganya dibantah oleh Al Quran. Isa anak tuhan dibantah dengan kafirlah yang mengatakan Isa anak tuhan," kata Ustadz Abdul Somad di channel youtube TrendQuran.
Soal isa lahir di 25 Desember juga terbantahkan. Menurutnya, ketika Maryam melahirkan Isa maka tak ada makanan. Allah memerintahkan untuk menggoncangkan pangkal pohon kurma. Gugur buah kurma yang mengkal. Buah kurma yang mengkal ada di musim panas bulan Juli atau Agustus.
Saat itu dijelaskan kambing-kambing sedang digembalakan di padang rumput. Sementara di Bulan Desember, rumput tertutup oleh salju.
Kedua dari Ustadz Adi Hidayat. Hukum ucapkan selamat natal pada agama lain di luar keyakinan dan keimanan muslim maka tidak diperkenankan. ia menyebut haram hukumnya.
Baca Juga:Shin Tae-yong Ungkap Alasan Ganti Banyak Pemain Saat Indonesia Kalahkan Kamboja di Piala AFF 2022
Dalam ucapan selamat itu ada unsur pengakuan jika ada din (agama) selain islam. Itu adalah wilayah keyakinan iman umat Islam.
Kemudian yang ketiga dari Buya Yahya. Ia menekankan toleransi tak dikenal dalam Islam. Yang ada adalah kewajiban. Misal tetangga kita ada yang nasrani dan sakit kita wajib bantu beri obat-obatan. Tetangga lapar tak punya makanan, wajib beri makanan.
"Toleransi itu jangan paksa orang lain ikut kamu. Paksa orang minoritas saja ga boleh. Apalagi paksa yang mayoritas," kata Buya Yahya.
Keempat dari Ustadz Khalid Basalamah. Secara pribadi ia menjawab tak boleh.
Ia mengilustrasikan saat seorang muslim di eropa bertemu dengan orang nasrani. Si Nasrani datang dan bertanya, mengapa kamu tak ucapkan selamat natal pada saya? bukanhakah itu kata2 saja sebagaimana sy ucapkan selamat idul fitri.
Kata Si Muslim, kenapa kamu tak syahadat? SI nasrani menjawab tidak mungkin. Karena itu sama saja keluar dari agamanya.
"Kenapa kau tak syahadat? Bukankah itu hanya kata-kata? Selamat natal berarti selamat Allah punya anak," katanya.
nah, dengan penjelasan mereka maka kamu bisa menyimpulkan bagaimana ucapan selamat natal apakah boleh atau tidak.