SUARA SEMARANG - Sejak erupsi atau meletus pada Sabtu 11 Maret 2023 lalu aktivitas Gunung Merapi kembali meluncurkan awan panas pada Selasa 14 Maret 2023 pagi.
Berdasarkan pos pengamatan Gunung Merapi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) aktivitas erupsi terjadi hari ini pukul 05.59 WIB berupa guguran awan panas.
Guguran awan panas Gunung Merapi dengan jarak luncuran 1600 meter menuju arah Kali Krasak atau arah Barat Daya.
Laporan BPPTKG juga meyebutkan pengamatan Gunung Merapi jika kondisi sekitarnya adalah cuaca cerah berawan. Angin bertiup lemah ke arah tenggara dan barat.
Gunung dengan ketinggian 2968 mdpl ini terpantau untuk suhu udara 13-18 °C, kelembaban udara 59-83 %, dan tekanan udara 835.8-918.5 mmHg.
Sedangkan secara pengamatan visual Gunung Merapi tampak jelas kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 30-40 m di atas puncak kawah.
Gunung Merapi juga teramati 2 kali mengeluarkan awan panas guguran dengan jarak luncur 1600-2000 m mengarah ke barat daya.
Teramati pula terjadi 15 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1500 meter ke arah barat daya
Oleh karenaya, pada hari ini BPPTKG masih menyatakan status Gunung Merapi dengan Level III atau Siaga.
Pihak BPPTKG juga mengeluarkan beberapa rekomendasi untuk antisipasi keselamatan masyarakat sekitar Gunung Merapi, diantaranya:
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.
4. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Laporan aktivitas erupsi Gunung Merapi hari ini disusun oleh Alzwar Nurmanaji, dengan sumber data KESDM, Badan Geologi, PVMBG
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).