Scroll untuk membaca artikel
Sabtu, 18 Maret 2023 | 16:45 WIB

Tradisi Dugderan Tahun Ini Dipastikan Lebih Meriah, Rute Kirab Balaikota Semarang Menuju Alun-Alun Masjid Agung Semarang

Wahyudi D H
Tradisi Dugderan Tahun Ini Dipastikan Lebih Meriah, Rute Kirab Balaikota Semarang Menuju Alun-Alun Masjid Agung Semarang
Tradisi Dugderan Tahun Ini Dipastikan Lebih Meriah, Rute Kirab Balaikota Semarang ke Alun-Alun Masjid Agung Semarang (semarangkota.go.id.)

SUARA SEMARANGTradisi Dugderan yang menjadi awal pertanda dimulainya bulan puasa Ramadhan tahun ini dipastikan akan berjalan meriah.

Dugderan tahun ini akan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, meski dengan rute yang sama, dimulai dari Balaikota Semarang menuju Alun-alun Masjid Agung Semarang.

Dalam rangkaian acara Dugderan tersebut, prosesi Holaqoh dan penabuh bedug yang sebelumnya dilaksanakan di Masjid Agung Kauman Semarang, nantinya akan bergeser di Alun-alun, tak jauh dari lokasi masjid tersebut.

Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menjelaskan dengan pemindahan lokasi Dugderan ke alun-alun ini untuk mengembalikan tradisi sejarah jaman dulu.

Baca Juga:Viral di Media Sosial TikTok Storygram Lisa BLACKPINK Saat di Indonesia, Netizen Auto Ga Tidur Setahun

Prosesi Dugderan yang selama ini dilakukan di dalam Masjid Agung Kauman tersebut dikarenakan pada saat itu, alun-alun masih difungsikan sebagai pasar.

Dan setelah Pemerintah Kota Semarang merevitalisasi alun-alun, maka akan menjadi tempat untuk melangsungkan Dugderan sesuai dengan sejarah masa lalu.  

"Dulu, alun-alun belum direvitalisasi, jadi di masjid. Sekarang, kembali ke seharah lama, dikembalikan lagi di alun-alun," kata Mbak Ita.

Walikota Semarang memastikan rangkaian acara Dugderan di Alun-alun Masjid Agung Semarang akan semakin meriah, dengan ruang yang lebih luas.

Selain itu, acara tradisi Dugderan nanti akan dimeriahkan dengan kirab kereta dari Balaikota Semarang menuju Alun-alun Masjid Agung Semarang.

Baca Juga:Storygram Lisa BLACKPINK di Indonesia Viral di TikTok, Ternyata Isinya Begini

Dan sebelum acara prosesi ritual Dugderan dimulai akan dilangsungkan penandatanganan kerjasama pariwisata dengan daerah Hinterland Kota Semarang yaitu Pemerintah Kota/Kabupaten Semarang, Demak, Grobogan, Salatiga, dan Kendal.

Selain dengan daerah penyangga Kota Semarang, Pemerintah Kota Semarang juga akan bekerjasama pariwisata dengan Kota Solo.

Senada dengan yang disampaikan oleh Walikota Semarang, Mbak Ita, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Wing Wiyarso pun mengatakan bahwa prosesi Halaqoh dipindah ke Alun-alun Masjid Agung Semarang ini merupakan upaya Pemerintah Kota Semarang mengembalikan roh tradisi Dugderan.

Hal tersebut dikuatkan setelah dirinya berkonsultasi dan berkomunikasi dengan para pakar sejarah yang mengetahui sejarah tersebut.

Dengan kemasan tradisi Dugderan yang menarik, akan bisa mengangkat sejarah Kota Semarang, sehingga anak muda jaman sekarang akan semakin tertarik untuk mengetahui sejarah Kota Semarang.

Selain itu, dengan diadakannya tradisi Dugderan di Alun-alun Masjid Agung Semarang ini, diharapkan akan meningkatkan kunjungan Pasar Johar Semarang setelah pasar tersebut dikemas menjadi semakin cantik.

Berita Terkait

Tag

terpopuler

Semarang Raya

Terkini

Loading...
Load More
Ikuti Kami

Dapatkan informasi terkini dan terbaru yang dikirimkan langsung ke Inbox anda