SUARA SEMARANG - Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka hadiri acara Dugderan sebagai penanda awal puasa Ramadhan di Kota Semarang.
Bersama Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita, keduanya tampak mengikuti prosesi Dugderan yang dimulai dari Balaikota Semarang.
Kudua kader PDIP tersebut juga melakukan kesepakatan kerjasama untuk pengembangan Kota Semarang dan Surakarta.
Gibran dan Mbak Ita melakukan kesepakatan yang dituangkan dalam penandatanganan kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU).
MoU yang ditandatangani kedua kepala daerah tersebut adalah terkait konsep kerja sama pengembangan pariwisata dan budaya antara kedua kota besar di Jawa Tengah.
“Alhamdulillah dugderan sudah bisa dilakukan secara penuh pada tahun ini, tadi ada kegiatan dan Alhamdulillah juga ada penandatanganan terkait pariwisata antara Pemerintah Kota Solo dan Pemerintah Kota Semarang,” tutur Mbak Ita.
Mbak Ita mengatakan kegiatan kirab dugderan kali ini menjadi paket komplit setelah dilakukan penandatanganan tersebut.
“Sehingga kegiatan kali ini menjadi komplit,” imbuh mbak Ita.
Dirinya melanjutkan, kerja sama yang akan dijalankan juga mencakup penelitian dan penggalian situs-situs warisan budaya di Semarang dan Solo.
“Kami juga akan bekerja sama dalam hal penelitian sejarah situs-situs warisan budaya dari Kota Semarang dan Solo,” terang wali kota perempuan pertama di Kota Semarang.
Baca Juga:Pawai Warak Ngendog Prosesi Dugderan Sambut Puasa Ramadhan di Semarang
“Karena sebenarnya, sejarah Kota Semarang ini tidak lepas dari kasunanan Surakarta dan kesultanan Mataram, sehingga kami nanti berencana akan membuat story telling antara keterkaitan Solo dan Semarang,” pungkasnya.
Sementara itu, Wali kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyampaikan harapannya agar ke depan sektor budaya dan pariwisata di kedua kota besar Jawa Tengah itu hidup dan saling mendukung karena terhubung dari sisi transportasi dan kebudyaaan.
“Harapannya kegiatan-kegiatan kebudayaan dan pariwisata bisa dilaksanakan oleh Pemkot Solo dan Pemkot Semarang, kan sudah ada tol yang menghubungkan Semarang dan Solo jadi dekat,” jelas Gibran.
Gibran juga menyampaikan dengan adanya kerja sama ini maka tidak ada lagi event-event yang jadwalnya saling berbenturan sehingga tidak membingungkan masyarakat.
“Harapannya bisa sinergi, terutama terkait jadwal event agar tidak bertabrakan antara Solo dan Semarang,” katanya.