SUARA SEMARANG - Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita semprot Satpol PP hingga Dishub dan Disperindag sebab masih beroperasinya pedagang Dugderan di kawasan Alun-alun Johar.
Tradisi pedagang Dugderan sendiri sebenarnya sudah berkahir bersamaan dengan dimulainya awal puasa Ramadhan pada Rabu 22 Maret 2023.
Faktanya, tampak para pedagang dan aktivitas Dugderan masih berlangsung hingga menutup badan jalan sepanjang Jalan Agus Salim dan arah menuju Masjid Agung Kauman Semarang.
Mbak Ita yang datang sebagai jamaah Sholat Tarawih di Masjid Agung Kauman, melihat masih banyaknya pedagang Dugderan yang menutup badan jalan.
Baca Juga:Gibran Hadiri Dugderan Semarang, Umumkan Kesepakatan dengan Mbak Ita
Mbak Ita dengan mengenakan gamis warna hitam sebelum memasuki Masjid Agung Kauman melihat situasi akibat pedagang PKL Dugderan masih beroperasi tersebut.
Alhasil, akses masyarakat dan kendaraan menuju arah Masjid Agung Kauman Semarang terhambat dan membuat kepadatan atau macet.
Tiga instansi yakni Satpol PP, Dishub dan Disperindag pun dipertanyakan oleh Mbak Ita. Sebab masih adanya sisa-sisa pedagang Dugderan, apalagi membuat macet kawasan Masjid Agung Kauman.
"Iki pye kok ngene, ora sesuai kesepakatan awal," kata Mbak Ita , saat keluar kendaran menuju Masjid Agung Kauman, Rabu 22 Maret 2023 malam.
Belum jelas apa maksud dari kalimat 'kesepakatan awal' yang diucapkan oleh walikota.
Namun jika dilihat dari situasi yang ada, alasan macet dan para pedagang tradisi Dugderan yang seharusnya sudah berakhir, bisa jadi pangkal masalahnya.
Apalagi, sebelumnya Mbak Ita sudah memberikan fasilitas berupa Pasar Penggaron sebagai tempat para pedagang Dugderan untuk ditempati.
Pembenahan Pasar Penggaron berupa fasilitas agar para pedagang lebih nyaman juga lebih representatif untuk dikunjungi pelanggan.
Selain pembenahan Pasar Penggaron, kepada para pedagang, Mbak Ita meminta untuk pindah setelah agenda Dugderan.
“Hal ini tujuannya untuk mensejahterakan para pelaku usaha yang ada di kota Semarang khususnya yang dari pelaku usaha klitikan dan grosir,” kata Mbak Ita.
“Dan ini nanti PR-PRnya mudah-mudahan bisa secepatnya selesai dan diusahakan sebelum puasa sudah diselesaikan. Atau mungkin setelah dugderan bisa pindahan, malah pas waktunya,” katanya.
Ia berharap para pedagang dari grosir hingga klitikan bisa langsung menempati Pasar Penggaron yang telah direnovasi.
“Saya harap baik klitikan maupun grosir untuk bersama-sama menjaga pasar ini kalau sudah jadi, sudah cantik, sudah bersih, dan sudah nyaman sehingga orang-orang akan datang ke sini,” kata Mbak Ita saat melakukan tinjauan di pasar Penggaron, Jumat Maret 2023 lalu.
Sementara itu, mendapat teguran keras dari Walikota, Satpol PP Kota Semarang langsung menginstruksikan akan segera dilakukan penertiban.
Dalam pesan yang beredar di perpesan WhatsApp jika perintah langsung pimpinan Satpol PP untuk melakukan pembongkaran PKL Dugderan pada Kamis 23 Maret 2023.
"Assalamualaikum, printah pimpinan, pak sek mas yoga besuk kamis tugaskan regu pgi dan ronggolawe unt masuk pgi jam 09.00 kita lakukan pembongkaran pkl dugderan, App jam 09. 20 saya yg mimpin, tks" bunyi pesan tersebut.