SUARA SEMARANG - Penolakan Israel sebagai kontestan di Piala Dunia U20 Indonesia turut direspon oleh putri kedua almarhum Presiden RI Abdurrahman Wahid yaitu Yenny Wahid.
Yenny Wahid memiliki pandangan kebijakan bagi Israel jika memang harus ikut bertanding di Piala Dunia U20 di Indonesia. Ada syarat yang dibeberkan oleh Yenny Wahid kepada Israel jika ikut bertadning di Piala Dunia U20.
Israel menurut Yenny Wahid harus bersikap adil jika ingin ikut gelaran pesta akbar sepak bola U20 di Piala Dunia. Terutama kepada para atlit dan dunia sepak bola negara Palestina.
Politikus Nahdlatul Ulama ini menilai FIFA dan Israel harus memegang prinsip ekualitas dan inklusivitas.
"Menurut saya, kalau Indonesia ingin mengijinkan Tim Israel untuk bertanding, ya, harus ada syarat-syaratnya," katanya, dalam siaran pers yang diterima, Selasa 28 Maret 2023.
Israel, misalnya, kata Yenny harus berhenti menghambat klub sepak bola Palestina atau pemainnya untuk bertanding.
Baginya ini adalah syarat yang cukup adil. Bagaimana pun, prinsip aksesible dan inklusif yang diusung FIFA, harus betul-betul diterapkan tanpa kecuali.
"Palestina sendiri juga fair kok. Pernah, tahun 2015, Jibril Rajoub, Ketua Federasi Sepak bola Palestina, pernah mendesak agar FIFA melarang keanggotaan Israel," katanya.
Namun kemudian, katanya, jika Rajoub akhirnya mencabut pernyataannya. Sebab, saat itu, Federasi Sepak Bola Israel setuju terhadap sejumlah poin yang diajukan Rajoub, di antaranya adalah terkait kebebasan bergerak bagi para pemain sepak bola Palestina.
Baca Juga:Hokky Caraka Tulis Komentar Menohok Soal Kemungkinan Piala Dunia U-20 Batal Digelar di Indonesia
"Peristiwa ini terjadi di kongres ke 65 FIFA di Zurich. Hampir 90 persen peserta kongres mendukung usulan tersebut," katanya.
Meski demikian, Yenny juga menyebut bahwa FIFA masih berpegang pada standar ganda. Di antaranya terkait olahraga pada Rusia.
"FIFA setahu saya masih melarang atlet Rusia untuk ikut bertanding. Bagi saya ini adalah standar ganda, prinsip ekualitas dan inklusivitas tidak diberlakukan setara untuk semua," katanya.
Yenny Wahid sebagai Ketua Umum salah satu cabang olahraga, saat ini sedang memperjuangkan Rusia agar bisa ikut bertanding di kejuaraan dunia lagi.
Secara kebetulan beberapa hari lagi akan ada General Assembly Federasi Panjat Tebing.
"Kami, dari Federasi Indonesia, sedang berkomunikasi dengan Federasi Rusia untuk memperjuangkan keikutsertaan atlit-atlit mereka," katanya.
Yenny juga sepkat dengan pandangan masyarakat umum bahwa olahraga harus dibebaskan dari kepentingan politik. Karenanya kepesertaan harusnya dibuka untuk atlet dari negara mana pun.
"Bagaimana pun, para atlet tidak ikut merancang kebijakan luar negeri negaranya. Dunia mereka hanya olahraga," katanya.
"Janganlah mereka ikut dihukum untuk tidak boleh bertanding karena kebetulan pemerintahnya menganut kebijakan yang kontroversial. Bebaskan para atlet untuk fokus pada upaya meraih prestasi," katanya kembali.