SUARA SEMARANG – Penipuan dengan manrgetkan pengguna Instagram dan perbankkan di tanah air semakin marak.
Perusahaan keamanan siber Group-IB mencatat, ada lebih dari 600 akun Instagram yang dibajak untuk kemudian digunakan untuk menyebarkan phising ke website.
Modus penipuan ini adalah dengan mencari akun Instagram yang tidak mengaktifkan otentikasi multi factor.
Mereka kemudian masuk dengan menggunakan phising kredensial, dan mengaktifkan akses baru dengan menggunakan email dan otentifikasi multi-faktor.
Baca Juga:Anak Indra Bekti dan Aldila Jelita Belum Paham Soal Perceraian, Cara Jelasinnya Gimana?
Setelah mendapatkan akses, maka penipu akan menyebarkan phising pada follower di Instagram tersebut untuk melakukan penipuan.
Aditya Arnanda, Analis Digital Risk Protection di Indonesia untuk Group-IB menyebutkan bahwa medis social menjadi platform penipuan nomor satu di Asia Pasifik pada tahun 2021.
"Instagram ternyata menjadi platform favorit para penipu di Asia Pasifik. Lebih mudah untuk mendapat kepercayaan di media sosial dan konten visual cenderung lebih beresonansi dengan banyak orang," tutupnya dikutim dari PMJ news, rabu (29/3/2023)
Lalu bagaimana mengamankan akun Instagram agar tidak digunakan penipuan?
1. Gunakan password yang kuat dan aman. Gunakan kombinasi huruf besar dan kecil, angka, dan karakter khusus untuk membuat password yang sulit ditebak.
2. Aktifkan otentikasi dua faktor. Ini akan menambahkan lapisan keamanan tambahan dengan memerlukan kode verifikasi yang dikirimkan ke ponsel Anda saat Anda login.
3. Perbarui aplikasi Instagram Anda secara teratur. Ini memastikan Anda mendapatkan versi terbaru yang mungkin termasuk perbaikan keamanan dan fitur pengamanan tambahan.
4. Hati-hati dengan link yang tidak diketahui. Hindari mengklik link yang mencurigakan atau yang dikirim dari akun yang tidak dikenal.
5. Periksa izin aplikasi. Pastikan hanya memberikan izin kepada aplikasi yang sah dan terpercaya.
6. Jangan bagikan informasi pribadi secara publik. Hindari memposting informasi pribadi seperti alamat email atau nomor telepon di profil Anda atau di postingan Anda.
7. Periksa aktivitas login Anda secara teratur. Instagram memiliki fitur aktivitas login yang memungkinkan Anda untuk melihat siapa saja yang login ke akun Anda dan dari perangkat mana.
8. Terakhir, pastikan Anda tidak mengirimkan kata sandi atau informasi sensitif lainnya melalui pesan langsung atau email. Ini dapat menjadi target phishing atau penipuan online.