SUARA SEMARANG - Kota Semarang bakal dibanjiri oleh para pemudik saat libur Lebaran tahun ini. Sejumlah destinasi wisata dan tempat kuliner siap menyambut.
Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita memastikan para pemudik yang mengunjungi destinasi wisata dan pusat kuliner dijamin aman dan nyaman.
Terutama faktor keamanan di lokasi tempat wisata serta imbauan para pedagang agar tidak mremo atau menaikan harga jual yang tidak wajar.
Sejumlah tempat wisata mendapat perhatian khusus oleh Mbak Ita dan aparat keamanan agar pemudik yang berwisata mendapat kesan pengalaman yang indah.
Baca Juga:Lunpia Cik Me Me Oleh-oleh Khas Semarang Wajib Diborong saat Mudik Lebaran
Di antara tempat wisata tersebut yakni yang berkaitan dengan air, sebab resiko bahaya tetap bisa saja terjadi terutama oleh jangkauan anak-anak.
"Kemarin sudah dirapatkan dengan Forkompimda TNI dan Polri, utamanya tempat wisata yang berbau air, ada Waduk Jatibarang, PRPP, Grand Maerakaca dan Marina," katanya usai membuka Pak Rahman di Kantor Kecamatan Mijen, Selasa 18 April 2023.
Sejumlah petugas dengan berkoordinasi Polrestabes Semarang bakal memberikan pantauan untuk keamanan dan kenyamanan di lokasi-lokasi wisata tersebut.
Meski demikian, Mbak Ita mengimbau kepada pemudik dan warga yang berwisata untuk tetap waspada dalam pengawasan kepada anak-anak.
"Informasi Kapolrestabes ini yang harus dijaga adalah wisata air, karena anak-anak kecil yang saking senangnya kadang hingga lupa sebab itu juga resiko berbahaya," katanya.
Baca Juga:Tempat Nongkrong Hits di Baba Kopitiam Semarang, Destinasi Kuliner Citarasa Singapura dan Malaysia
Selain kemananan, faktor kebersihan juga kenyamanan pemudik dan wisatawan yang singgah di Semarang menjadi perhatian pula.
Kepada pengelola tempat wisata agar bisa menjaga kebersihan dan tiket untuk tidak dinaikan secara drastis.
Bahkan untuk para pelaku usaha kuliner atau pedagang untuk tidak membuat harga yang tinggi kepada pendatang.
"Jangan mremo, jangan membuat harga yang tinggi-tinggi, nanti efeknya juga kembali ke pelaku usaha, nanti orang pada kapok, nanti pada nggak laku," katanya.
Karenanya, untuk memantau para pelaku usaha atau pedagang kuliner, Pemkot Semarang bersama aparat akan melakukan semacam patroli pengawasan yang sifatnya imbauan.
"Ini yang kita perlukan koordinasi dengan pengampu wilayah, tni polri, bukan sweeping ya, tapi mengigatkan agar harga normal saja," katanya.
"Kalau normal tapi enak makannya pelayanan baik, kemudian bersih orang juga akan banyak kok, ini yang diperlukan kesadaran bagi pelaku usaha untuk melayani dengan baik," katanya.**