SUARA SEMARANG – Sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi digital para penyandang disabilitas, PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) menggelar pelatihan digital di Temanggung dan D.I Yogyakarta.
Pelatihan ini diikuti total sekitar 60 peserta dari Temanggung, Magelang, dan Yogyakarta dengan melibatkan Bloggercrony Indonesia, Komunitas Tunanetra Nasional, Yayasan Benih Baik Indonesia, Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Yayasan Indah Berbagi, dan Koneksi Indonesia Inklusif/KONEKIN.
Head Sustainability & Internal Communication XL Axiata, Yudha Perdana mengatakan, di Temanggung pihaknya memberikan pelatihan di Pondok Pesantren ABATA pada 2-6 Juni 2023.
“Kami melihat ABATA ini terbuka santri menuju literasi digital. Dan diluar dugaan kita melihat betapa besar potensi santri dan santriwati,” ungkapnya senin (5/6/2023)
Yudha mengatakan dengan pelatihan ini diharapkan para santri bisa memiliki skill membuat konten yang baik dan mendorong mereka menjadi enterpreneurship.
“Kita membukakan pengetahuan untuk para santri, bagaimana membuat konten yang baik, bagaimana menggunakan teknologi dengan baik dan bisa menjadi penghasilan buat mereka,” ungkapnya
Sementara itu Direktur Yayasan ABATA Indonesia, Mukhlisin Nuryanta menyambut baik pelatihan literasi digital yang diselenggarakan oleh XL Axiata.
Hal ini diharapkan semakin memperkuat metode pengajaran yang selama ini telah diterapkan di pesantren tersebut melalui tiga metode yakni modul membaca permulaan, Visual phonic, dan speed reading.
“Kita ingin menegmbangkan skill, supaya mereka bisa beradaptasi dengan masyarakat di luar dan bersaing didunia digital,”ujarnya
Baca Juga:Damkar Kota Bogor Beberkan Penyebab Kebakaran di Lippo Plaza Ekalokasari
Sementara Chief of Corporate Affairs XL Axiata, Marwan O Baasir, mengatakan, data Badan Pusat Statistik pada 2022 menyebutkan jumlah pekerja dengan disabilitas sebesar 5,37% atau 7,04 juta orang.
Data tersebut menunjukkan bahwa jumlah pekerja dengan disabilitas di Indonesia cenderung masih sangat minim.
“Salah satu penyebabnya adalah kurangnya kompetensi keahlian yang dimiliki teman-teman penyandang disabilitas. Kondisi inilah yang mendorong XL Axiata untuk meningkatkan kompetensi pekerja disabilitas melalui serangkain pelatihan seperti yang dilaksanakan saat ini.” Ungkapnya
Sebagian besar peserta yang hadir pada pelatihan ini adalah penyandang disabilitas usia kerja maupun yang telah siap masuk ke dunia kerja.
Secara umum, rangkaian program XL Axiata Peduli bagi penyandang disabilitas terbagi dalam tiga tahap. Pertama, pengenalan melalui siaran podcast live streaming, dimana perwakilan disabilitas yang berasal dari beberapa daerah diundang secara khusus untuk menjadi narasumber pada live streaming Youtube di XL Axiata Tower Jakarta.
Pada tahap kedua, digelar pelatihan literasi digital bagi santri disabilitas rungu di Pondok Pesantren ABATA Temanggung, Jawa Tengah pada 2-6 Juni 2023.
Peserta diajarkan bagaimana meningkatkan dan memanfaatkan sarana yang ada.
Keterampilan literasi siswa penyandang disabilitas rungu sangat dipengaruhi oleh pola pembelajaran yang digunakan, seperti pola interaksi dengan teman di sekolah, bagaimana menanggapi, hingga kepekaan terhadap sarana pembelajaran yang ada.
Dibutuhkan keterampilan ini untuk menyiapkan mereka masuk ke lingkungan yang inklusif dan materi literasi digital yang diberikan seputar pengenalan internet dan alat digital.
Di mana para santri tunarungu diajarkan untuk mengenal internet dan alat digital seperti tablet untuk mendukung pembuatan konten foto dan video untuk media sosial.
Selain itu, juga diajarkan cara membuat karya audio visual serta konten foto yang positif.
Hadir pada sesi ini, salah satu Content Creator Tunarungu, Hastu Wijaya, yang berbagi pengalaman tentang kiat-kiat membuat konten menarik, khususnya bagi para disabilitas.
Sementara Pada tahapan ketiga, digelar workshop dan mentoring produksi konten audio video edukasi.
Workshop ini akan berlangsung pada 8-9 Juni 2023 di Masjid Kampus UGM dan dihadiri para disabilitas netra yang berasal dari Komunitas Tunanetra Nasional.
Materi yang diberikan pada pelatihan ini lebih mengangkat cara membuat audio video edukasi di media sosial Instagram dan YouTube.
Para peserta pun dikenalkan dengan publikasi digital. Selain itu, peserta juga dikenalkan dengan edukasi kesetaraan pemanfaatan sarana ibadah bagi disabilitas netra dalam bentuk video.
Di akhir pelatihan nantinya, para peserta diminta untuk membuat 3 karya video edukasi berdurasi tiga menit khusus untuk Komunitas Tunanetra Nasional serta video edukasi kesetaraan pemanfaatan sarana ibadah bagi disabilitas netra.
Ke depannya, XL Axiata berkomitmen untuk terus mengembangkan program ini, bahkan lebih besar dari yang telah berlangsung saat ini. Perusahaan ingin agar lebih banyak sektor yang memberikan kesempatan kepada para penyandang disabilitas untuk mengembangkan potensi mereka di tengah keterbatasan yang ada.