SUARA SEMARANG - Strategi Shin Tae Yong diadopsi oleh Vietnam dalam mempersiapkan laga Piala Asia 2023. Sebanyak 20 pemain keturunan akan dilakukan naturalisasi.
Hal ini berkaca dari pelatih Timnas Indonesia yang sudah membawa banyak pemain naturalisasi memperkuat skuad Garuda pada Piala Asia 2023.
Diam-diam Vietnam mempersiapkan timnya untuk Piala Asia 2023 tak main-main. Menghadapi Indonesia yang satu grup, gemerlap pemain naturalisasi bakal tumpah ruah.
Vietnam meyakini apa yang dilakukan Shin Tae Yong dengan sejumlah pemain naturalisasi yang berkualitas akan menjadikan timnya bisa berbicara di Piala Asia 2023.
Baca Juga:Deal Boubakary Diarra Perkuat PSIS Semarang, Sang Regista Mirip Andrea Pirlo
Vietnam menjadi satu satu grup dengan Indonesia di Piala Asia 2023 pada Grup D yang juga dihuni Jepang, dan Irak.
Asosiasi Sepakbola Vietnam (VFF) telah menyiapkan daftar 20 pemain keturunan Vietnam untuk segera dinaturalisasi. Targetnya, Piala Asia 2023 dan Piala Dunia 2026.
Perang pemain nturalisasi bakal terjadi di negara-negara di Asia Tenggara di Piala Asia antara Indonesia dengan Vietnam.
Pelatih Vietnam Philippe Troussier, menyatakan pemanggilan pemain-pemain keturunan Vietnam tidak bisa dihindari lagi.
"Banyak yang harus kita lakukan untuk meningkatkan kekuatan timnas (senior), U-23, dan U-20. Latihan saja tidak cukup. Sekarang, kami memiliki V.League 1, V.League 2. Kami harus menyiapkan sistem yang lebih lengkap, lebih serius, dengan 40-50 laga per musim," ujar Philippe Troussier, dilansir Zingnews.
Philippe Troussier menyebut, liga yang kompetitif saja tidak cukup. Dia menyatakan butuh pemain-pemain diaspora Vietnam dari seluruh dunia untuk dipulangkan.
Troussier juga mengungkapkan pengalaman dia selama berkelana melatih banyak negara. Di mana tim yang ia latih banyak merekrut para pemain keturunan untuk di naturalisasi.
"Yang kedua adalah sumber daya Vietnam di luar negeri. Saya memiliki banyak pengalaman bekerja di Afrika. Mereka sangat berprestasi. Itu tidak hanya berkat sumber daya dalam negeri, melainkan juga dari orang Afrika perantauan dan keturunan yang telah berlatih, bermain, serta berkarier di Eropa," katanya.
Philippe Troussier menyebut ada sekitar 20 pemain keturunan Vietnam yang tersebar di berbagai negara yang bisa dinaturalisasi sewaktu-waktu.
"Vietnam memang tidak memiliki terlalu banyak pemain (keturunan) dalam identifikasi yang saya lakukan. Tapi, menurut daftar scout yang disediakan, ada sekitar 20 nama. Mereka berada di Bulgaria, Republik Ceko, Rusia, hingga Prancis," katanya.
Bagi Vietnam, menaturalisasi pemain bukan hal baru. Mereka pernah melakukannya pada Mac Hong Quan, Huynh Kesley Alves, Martin Lo, dan Dang Van Lam.
Terbaru, dalam daftar pemain Vietnam U-23 ada nama Andrej Nguyen alias Nguyen An Khanh. Pemain Sigma Olomouc di Republik Ceko disiapkan untuk Kualifikasi Piala AFC U-23 2024.
"Tugas saya hanya berbicara, berdiskusi, dengan pemain, keluarga, dan membuat keputusan untuk dipanggil. Dari kasus An Khanh, semoga ada lebih banyak individu untuk menambah sumber daya tim. Saya juga berharap kasus ini akan mempermudah peningkatan sumber daya Vietnam di luar negeri di masa depan," kata Philippe Troussier.
Di Indonesia, program untuk menaturalisasi pemain keturunan Grade A merupakan prioritas Erick Thohir dan Shin Tae-yong sebelum Piala Asia 2023 digelar.
Ada 5-6 pemain diaspora Indonesia di sejumlah liga papan atas Eropa yang diincar untuk segera dilakukan naturalisasi kembali.***