SUARA SEMARANG - Masih tingginya angka stunting di Jawa Tengah membuat prihatin. Untuk itu, Anggota Komisi VIII DPR RI Wisnu Wijaya mengajak penyuluh Hikapindo (Kader Penyuluh Indonesia) terjun ke masyarakat menjadi bagian dari solusi.
Wisnu mengatakan, kader penyuluh adalah unsur penting yang menentukan sukses atau tidaknya program pemerintah khususnya di bidang sosial-kesehatan. Terlebih, pemerintah dan DPR saat ini tengah berfokus pada salah satu isu proritas nasional, yaitu menekan angka stunting hingga di angka 14 persen pada 2024.
“Kita patut bersyukur bahwa prevalensi stunting di Indonesia turun dari 24 persen di tahun 2021 menjadi 21 persen di tahun 2022. Namun perlu saya tekankan, data ini tidak boleh hanya dilihat sebagai angka, melainkan tentang bagaimana kita menyelamatkan anak-anak kita dari masalah tinggi badan yang kurang normal, rendahnya kemampuan anak untuk belajar, keterbelakangan mental, dan risiko munculnya penyakit kronis,” kata Wisnu.
Anggota DPR Dapil Jateng 1 ini menyampaikan, sumberdaya yang dimiliki mesti digerakan maksimal. Termasuk kolaborasi pemerintah dan DPR dengan para kader penyuluh guna menyukseskan program pengentasan stunting hingga menyentuh ke akar rumput.
Baca Juga:Hasil Pahit Ipswich Town Menang Tapi Malah Dilewati Leicester, Tergusur di Posisi Klasemen
“Kami di Komisi VIII DPR tengah berjuang mengadvokasi lebih banyak program dari Kemensos seperti bantuan paket nutrisi, Program Keluarga Harapan (PKH), dan bantuan pangan non tunai untuk didistribusikan ke masyarakat. Sementara, di bidang legislasi kami tengah menyusun RUU Kesejahteraan Ibu dan Anak yang bertujuan memperkuat kemandirian dan ketahanan keluarga dengan menciptakan ibu dan anak yang sehat dan sejahtera,” jelas Wisnu.
Turut hadir dalam acara Silaturahim bersama Hikapindo di antaranya Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan Inisiator Hikapindo H. Rochmat.
Untuk itu, demikian Wisnu melanjutkan, kami berharap Hikapindo dapat membantu pemerintah dan DPR dalam memastikan program atau kebijakan tersebut bisa diterima oleh masyarakat secara tepat sasaran dan tepat guna.
“Sementara di akar rumput, kader penyuluh bisa berkolaborasi dengan SDM Pendamping PKH Kemensos untuk memperkaya khazanah, penguatan pencegahan serta penanangan stunting di masyarakat,” tambah Wisnu.
Legislator PKS ini juga menyoroti isu kesejahteraan para kader penyuluh. Dia mengakui, kendati peran para kader penyuluh begitu penting dalam menyukseskan penurunan angka stunting, perhatian pemerintah terhadap mereka masih harus ditingkatkan.
“Melalui itu, kami akan mendorong agar para unsur masyarakat yang terlibat dalam upaya pembangunan sosial kesehatan masyarakat bisa diberikan insentif yang memadai melalui kebijakan anggaran yang memihak,” tegasnya.***
Baca Juga:Sudah Fix, PPP Jateng Sandingkan Sandiaga Uno dengan Ganjar Pranowo